Kamera Untuk Berbagi Kegembiraan
- Get link
- Other Apps
By
Anton Ardyanto
-
Apa yang Anda lakukan dengan kamera yang Anda beli? Apakah Anda perlakukan sebagai jimat dan disimpan dalam te pat tertutup agar tidak cepat rusak? Atau kah Anda pergunakan untuk membuat sebuah karya seni? Atau kah hanya untuk menyenangkan diri sendiri dengan mencoba membuat sebuah karya artistik bak fotografer terkenal?
Jangan salah sangka.
Saya tidak akan mengutak-atik apapun yang Anda lakukan dengannya. Apapun itu sudah masuk wilayah pribadi yang tidak seorang pun bisa mengganggu gugat. Tidak juga saya.
Apa yang akan dituliskan dalam artikel ini hanyalah sebuah pandangan pribadi, sebuah hasil perenungan setelah beberapa lama membeli sebuah kamera prosumer, Fuji Finepix HS35EXR dua tahun lalu. Bukan sebuah kamera high-end tetapi harganya tetap membuat saya sempat memperlakukannya seperti benda pusaka.
Memang begitu adanya. Harganya yang melebihi 25% gaji yang diterima tiap bulan, sempat membuat saya seperti habis membeli mobil Ferrari.
Untungnya kebutuhan akan foto-foto bagi blog yang saya kelola dan kualitas foto yang dihasilkan oleh smartphone Xperia-M semakin menurun, memaksa agar si Finepix harus sering keluar.
Mau tidak mau. Blog Lovely Bogor yang saya kelola membutuhkan banyak foto dari Kota Hujan tersebut sebagai salah satu unsur pelengkap artikel. Kalau hanya mengandalkan lensa Xperia-M yang sudah penuh goresan, hasilnya kirang maksimal.
Jadilah "benda pusaka" itu harus keluar semakin sering.
Tidak begitu lama, tetangga yang sering melihat saya hunting foto pun menyadari kalau ada di antara mereka yang bisa menggunakan kamera. Apalagi mereka juga sudah melihat beberapa hasil karya di blog Lovely Bogor.
Seperti efek domino, sejak itu permintaan untuk menjadi fotografer untuk berbagai macam kegiatan di lingkungan rumah seperti dilimpahkan kepada saya. Meskipun beberapa tetangga memiliki kamera dari jenis yang lebih mahal sekalipun, mereka tetap mengandalkan saya untuk merekam momen-momen berbagai kegiatan di kompleks dimana saya tinggal. Terutama di saat Perayaan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus alias 17-an.
Rada malas sebenarnya untuk memenuhinya. Bukan karena sayang, tetapi lebih karena waktu hunting yang sudah sedikit harus dibagi pula.
Apalagi momen-momen yang harus difoto, pastilah itu itu saja. Sesuatu yang sudah saya lihat ratusan kali. Semuanya membosankan dan tidak menantang sama sekali.
Hanya kesadaran bahwa ada sebuah kewajiban sebagai makhluk sosial lah yang mendorong saya menerima "penugasan" tersebut.
Ternyata, saya salah!
Yah. Saya harus akui tentang hal itu.
Mengabadikan kegiatan-kegiatan di lingkungan rumah ternyata tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya.
Tidak membosankan.
Jauh dari itu.
Saya menemukan justru hal tersebut memberikan tantangan tersendiri. Tantangan yang sama besarnya dan menariknya dengan berburu foto orang tak dikenal di jalanan ala fotografi jalanan.
Tantanga itu adalah bagaimana cara membuat sebuah foto yang menarik dari sesuatu yang biasa saja.
Tidak ada yang istimewa dari sebuah pertandingan balap karung atau makan kerupuk. Setiap tahun saya melihatnya setiap 17 Agustus. Tidak ada yang berbeda.
Begitu juga, dengan tokoh-tokoh dalam fotonya. Semua adalah orang yang ditemui hampir setiap hari. Tidak ada adrenalin yang terpacu ketika melihat ivu-ibu dengan postur tubuh yang sudah jauh dari ideal.
How to make a good picture from something mundane like that? Bagaimana harus membuat foto-foto yang bisa menarik perhatian dari kesemua hal membosankan itu?
Itulah tantangannya.
Tidak mudah. Sama sekali tidak mudah.
Tidak sulit menarik perhatian penikmat foto kalau tokoh dalam kameranya seorang model beebadan sexy. Bahkan tanpa berbagai tehnik yang rumit, kemolekan tubuh sang model sudah akan menyedot perhatian.
Tetapi, bagaimana menampilkan sisi indah dari ibu-ibu yang badannya sudah melar dan jauh dari sempurna?
Ternyata, hal itu mendatangkan kegembiraan tersendiri bagi saya, si pemegang kamera.
Mau tidak mau, saya harus berpikir tentang caranya, koreografernya, posisi memotretnya, dan lain sebagainya. Sebisa mungkin penampilan mereka dibuat tidak seperti umumnya agar tidak sama dengan jutaan foto ala 17 Agustusan.
Paling tidak, hasilnya harus sedikit berbeda dengan mengedepankan keceriaan dalam fotonya.
Harus la yaw. Kalau perayaan 17-an tidak gembira, lalu tidak akan cocok dengan suasana nya.
Berbagai hal harus saya lakukan, mulai dari berpindah posisi, hingga meminta para model dadakan itu bergaya.
Tidak terasa.
Semua itu membuat saya tenggelam dalam kesibukan dan kesenangan dalam mengambil foto dari hal-hal yang membosankan tersebut.
O ya saya gembira.
Banyak teori yang selama ini hanya berupa tulisan atau kata-kata bisa dipraktekkan disini. Teori tentang bagaimana mengamati arah cahaya, background, sudut pengambilan gambar seperti ditantang untuk dikeluarkan.
Latihan dalam bentuk nyata.
Nyata karena hasilnya akan dinilai oleh mereka-mereka yang ada di foto. Tetangga-tetangga tentunya berharap saya bisa memberikan "lebih" dibandingkan kalau mereka yang melakukan.
Ruwet, tetapi menyenangkan. Tantangan memang harus dicari karena hal itu akan membawa kita melangkah ke level berikutnya. Tantangan membuat diri kita lebih baik dari sebelumnya.
Hasilnya?
Tidak sia-sia.
Meskipun jelas bukan foto-foto untuk kontes foto dan dengan tehnik tinggi, foto-foto yang dihasilkan membuat mereka memberikan senyum dan acungan jempol.
Mereka mengatakan tidak seperti yang biasa. Berbeda.
Entah apa maksudnya, tetapi memang sebenarnya ada beberapa trik sederhana yang saya pungut dari internet dan jalanan yang saya coba terapkan. Salah satunya adalah menghadirkan emosi pada fotonya. Bukan sekedar dokumentasi.
Dengan mencoba menangkap emosi kegembiraan ataupun membuatnya, fotonya tidak lagi hanya sekedar rekaman gambar kegiatan yang kaku dan tidak menarik.
Foto-foto itu menjadi lebih hidup dan ceria.
Mungkin. Mungkin karena itu menjadi terasa berbeda.
Terserah lah.
Apapun yang ada di benak mereka, saya tidak akan pernah tahu.
Yang terlihat di depan mata adalah tawa ketika melihat foto anak dan suami mereka terjatuh saat balap karung, gagal menggigit kerupuk yang tergantung, dan banyak hal lain yang sebenarnya hal yang sudah sering mereka saksikan.
Mereka menikmati momen-momen yang terekam oleh sang Fuji Finepix sambil tertawa dan bercanda. Bergembira bersama tidak berhenti hingga mereka melihat foto terakhir.
Bahkan beberapa hari setelah itu pun pembicaraan masih terus berlangsung. Foto-foto itu masih beredar via Whatsapp atau tampil di wall Facebook.
Ucapan terima kasih pun bertubi-tubi diucapkan.
Menyenangkan.
Sangat menyenangkan.
Bukan hanya saya bergembira telah memiliki kesempatan membuktikan kemampuan, mempraktekkan berbagai tehnik, tetapi saya mempelajari satu hal lainnya.
Satu hal yang akhirnya tergambar jelas di depan mata.
Ternyata kamera bisa dipergunakan untuk berbagi kegembiraan. Memang bukan dalam sebuah lomba berhadiah jutaan, bukan dalam kontes besar-besaran, tetapi tetap saja melihat orang tersenyum dan bergembira adalah sesuatu yang terasa sangat menyenangkan.
Apalagi bila saya adalah sang pemegang kamera.
- Get link
- Other Apps
Popular posts from this blog
Apa Itu Bokeh ? MENGAPA membuat Foto dengan background blur?
By
Anton Ardyanto
-
Mungkin, Anda sudah pernah melihat banyak foto dengan background blur atau kabur? Itulah yang disebut dengan "bokeh".
Bokeh adalah istilah dalam fotografi yang artinya "mengaburkan". Kata ini merupakan kata serapan dari bahasa Jepang.
Efek bokeh dihasilkan dengan cara memanipulasi keterbatasan yang ada pada lensa kamera dimana dalam settingan tertentu, lensa kamera hanya bisa fokus pada titik tertentu. Hasilnya adalah bagian yang terfokus akan tetap jelas dan detil, sedangkan sisanya akan menjadi kabur.
Penggunaan efek bokeh Membuat foto dengan background blur dilakukan biasanya karena beberapa sebab, seperti :
1. Fotografer ingin membuat Obyek lebih menonjol Terkadang fotografer menemukan sebuah obyek menarik, tetapi di sekitarnya ada satu atau dua benda atau obyek lainnya yang mirip atau serupa.
Menampilkan ketiganya sama rata akan membuat perhatian yang melihat akan tidak fokus. Disitu biasanya sang fotografer akan memilih yang mana yang akan ditonjolkan dan k…
Bokeh adalah istilah dalam fotografi yang artinya "mengaburkan". Kata ini merupakan kata serapan dari bahasa Jepang.
Efek bokeh dihasilkan dengan cara memanipulasi keterbatasan yang ada pada lensa kamera dimana dalam settingan tertentu, lensa kamera hanya bisa fokus pada titik tertentu. Hasilnya adalah bagian yang terfokus akan tetap jelas dan detil, sedangkan sisanya akan menjadi kabur.
Penggunaan efek bokeh Membuat foto dengan background blur dilakukan biasanya karena beberapa sebab, seperti :
1. Fotografer ingin membuat Obyek lebih menonjol Terkadang fotografer menemukan sebuah obyek menarik, tetapi di sekitarnya ada satu atau dua benda atau obyek lainnya yang mirip atau serupa.
Menampilkan ketiganya sama rata akan membuat perhatian yang melihat akan tidak fokus. Disitu biasanya sang fotografer akan memilih yang mana yang akan ditonjolkan dan k…
Membuat Foto Hitam Putih Dengan Photoscape
By
Anton Ardyanto
-
Membuat foto hitam putih? Untuk apa?
Memang seperti sebuah pemikiran yang aneh di masa sekarang ini bila ada yang masih menggunakan foto hitam putih. Pas foto untuk keperluan dokumen resmi saja sudah memakai foto berwarna dan tidak lagi hitam putih.
Meskipun demikian, terkadang, namanya juga manusia, tetap ada bagian dari diri manusia untuk sejenak mengingat kembali masa-masa tersebut. Masa-masa dimana semua sepertinya serba sederhana dan tidak rumit.
Terkadang banyak orang masih sering memandang foto-foto yang dipotret pada masa tersebut. Foto-foto yang sering hanya memiliki dua warna, hitam dan putih saja.
Sisi manusia yang ini sering dimanfaatkan oleh fotografer untuk memancing timbulnya perasaan nostalgia dari yang melihat. Caranya sederhana dengan membuat foto-foto yang bercirikn masa lalu, yaitu dwiwarna saja. Bukan merah putih, melainkan hitam putih. Kedua warna ini seperti mewakili kehadiran masa lalu di zaman modern ini.
Tidak sulit membuatnya sebenarnya. Hampir semua kamera…
Memang seperti sebuah pemikiran yang aneh di masa sekarang ini bila ada yang masih menggunakan foto hitam putih. Pas foto untuk keperluan dokumen resmi saja sudah memakai foto berwarna dan tidak lagi hitam putih.
Meskipun demikian, terkadang, namanya juga manusia, tetap ada bagian dari diri manusia untuk sejenak mengingat kembali masa-masa tersebut. Masa-masa dimana semua sepertinya serba sederhana dan tidak rumit.
Terkadang banyak orang masih sering memandang foto-foto yang dipotret pada masa tersebut. Foto-foto yang sering hanya memiliki dua warna, hitam dan putih saja.
Sisi manusia yang ini sering dimanfaatkan oleh fotografer untuk memancing timbulnya perasaan nostalgia dari yang melihat. Caranya sederhana dengan membuat foto-foto yang bercirikn masa lalu, yaitu dwiwarna saja. Bukan merah putih, melainkan hitam putih. Kedua warna ini seperti mewakili kehadiran masa lalu di zaman modern ini.
Tidak sulit membuatnya sebenarnya. Hampir semua kamera…
Tips #5 : Mana Yang Lebih Baik Canon, Fuji, atau Nikon? Tips Membeli Kamera
By
Anton Ardyanto
-
Tips membeli kamera - Apa yang harus dipertimbangkan sebelum membeli kamera? Merek? Harga? Kemampuan?
Pertanyaan ini biasanya dilontarkan oleh mereka yang berniat membeli sebuah kamera baru. Biasanya mereka akan bingung untuk menemukan yang terbaik untuk dirinya.
Bagaimana tidak bingung, ada belasan merek kamera, dari mulai Canon, Nikon, Fuji, Panasonic, Pentax, dan masih banyak lainnya.
Setiap merek sendiri menawarkan cukup banyak jenis kamera, mulai dari kamera saku, prosumer, DSLR, Mirrorless. Setiap jenis sendiri juga memiliki berbagai seri yang rentangnya mulai dari untuk pemula, amatir, atau pro.
Jadi , bisa dibayangkan bingungnya memilih satu, dan hanya satu dari sekian banyak pilihan.
Hanya satu.
Kamera bukanlah sebuah benda yang dibutuhkan dan dipergunakan setiap hari. Jadi, biasanya orang hanya akan membeli satu untuk beberapa tahun. Bahkan fotografer paling berpengalaman sekalipun sangat jarang membeli 2 atau tiga sekaligus.
Apalagi bagi yang baru hendak memulai, mereka bias…
Pertanyaan ini biasanya dilontarkan oleh mereka yang berniat membeli sebuah kamera baru. Biasanya mereka akan bingung untuk menemukan yang terbaik untuk dirinya.
Bagaimana tidak bingung, ada belasan merek kamera, dari mulai Canon, Nikon, Fuji, Panasonic, Pentax, dan masih banyak lainnya.
Setiap merek sendiri menawarkan cukup banyak jenis kamera, mulai dari kamera saku, prosumer, DSLR, Mirrorless. Setiap jenis sendiri juga memiliki berbagai seri yang rentangnya mulai dari untuk pemula, amatir, atau pro.
Jadi , bisa dibayangkan bingungnya memilih satu, dan hanya satu dari sekian banyak pilihan.
Hanya satu.
Kamera bukanlah sebuah benda yang dibutuhkan dan dipergunakan setiap hari. Jadi, biasanya orang hanya akan membeli satu untuk beberapa tahun. Bahkan fotografer paling berpengalaman sekalipun sangat jarang membeli 2 atau tiga sekaligus.
Apalagi bagi yang baru hendak memulai, mereka bias…
Dua Fungsi Utama Fotografi
By
Anton Ardyanto
-
Segala sesuatu yang diciptakan manusia pasti memiliki fungsi atau peran dan ditujukan untuk memenuhi "kebutuhan manusia". Tidak ada sesuatu yang merupakan hasil pemikiran manusia yang tidak memiliki fungsi, betapapun remehnya.
Begitu pula dengan fotografi.
Paling tidak ada dua fungsi utama fotografi dalam kehidupan manusia :
1. Dokumentasi
Merekam berbagai momen yang ingin diingat oleh sang pemotret. Fungsi ini adalah fungsi awal yang membuat kamera dan fotografi lahir.
2. Membuat Karya Seni
Fungsi fotografi yang lahir kemudian adalah sebagai alat pembuat karya seni. Banyak orang menyadari bahwa kamera bisa dipergunakan layaknya kanvas bagi seorang pelukis. Keindahan bisa terekam dengan cara dan melalui media yang berbeda dibandingkan seni lukis sedangkan keindahannya tidak kalah.
Dalam perkembangannya, ternyata kemudian, justru kata fotografi menyempit ke fungsinya yang kedua. Beberapa definisi lahir yang justru menekankan fotografi lebih berfungsi sebagai pencipta karya s…
Begitu pula dengan fotografi.
Paling tidak ada dua fungsi utama fotografi dalam kehidupan manusia :
1. Dokumentasi
Merekam berbagai momen yang ingin diingat oleh sang pemotret. Fungsi ini adalah fungsi awal yang membuat kamera dan fotografi lahir.
2. Membuat Karya Seni
Fungsi fotografi yang lahir kemudian adalah sebagai alat pembuat karya seni. Banyak orang menyadari bahwa kamera bisa dipergunakan layaknya kanvas bagi seorang pelukis. Keindahan bisa terekam dengan cara dan melalui media yang berbeda dibandingkan seni lukis sedangkan keindahannya tidak kalah.
Dalam perkembangannya, ternyata kemudian, justru kata fotografi menyempit ke fungsinya yang kedua. Beberapa definisi lahir yang justru menekankan fotografi lebih berfungsi sebagai pencipta karya s…
Fungsi Utama Photo Editing Software Adalah Memperbaiki Foto
By
Anton Ardyanto
-
Banyak kesalahpahaman tentang fungsi utama Photo Editing Software, seperti Photoship dan GIMP. Kebanyakan membayangkan bahwa kegunaan kedua perangkat lunak ini adalah membuat segala sesuatu menjadi sempurna, cantik, dan ganteng.
Sebenarnya tidak demikian.
Mungkin bagi para seniman digital, hal itu benar adanya, tetapi bagi seorang fotografer fungsi utama Photo Editing Software adalah untuk memperbaiki foto.
Di lapangan, para fotografer rentan melakukan kesalahan, seperti kesalahan mengatur shutter speed dan membuat fotonya menjadi terlalu cerah dan terang seperti foto di atas. Padahal, bisa jadi foto itu bagus secara komposisi dan aperturenya.
Lalu, apa yang harus dilakukan>? Didelete sayang karena kebanyakan momen susah diulang, apalagi bagi fotografer jalanan yang tidak mungkin ada momen yang sama.
Disanalah peran software-software tersebut. Mereka bisa memperbaiki tingkat kecerahan dan beberapa detail agar foto-foto itu lebih enak dilihat.
Beberapa perbaikan kecil pada foto di …
Sebenarnya tidak demikian.
Mungkin bagi para seniman digital, hal itu benar adanya, tetapi bagi seorang fotografer fungsi utama Photo Editing Software adalah untuk memperbaiki foto.
Di lapangan, para fotografer rentan melakukan kesalahan, seperti kesalahan mengatur shutter speed dan membuat fotonya menjadi terlalu cerah dan terang seperti foto di atas. Padahal, bisa jadi foto itu bagus secara komposisi dan aperturenya.
Lalu, apa yang harus dilakukan>? Didelete sayang karena kebanyakan momen susah diulang, apalagi bagi fotografer jalanan yang tidak mungkin ada momen yang sama.
Disanalah peran software-software tersebut. Mereka bisa memperbaiki tingkat kecerahan dan beberapa detail agar foto-foto itu lebih enak dilihat.
Beberapa perbaikan kecil pada foto di …