Komposisi Foto : Yang Baik Itu Seperti Apa ?
- Get link
- Other Apps
By
Anton Ardyanto
-
Bukankah pertanyaan itu ada di benak Anda? Seperti apa sih yang dimaksud dengan komposisi foto yang BAIK (dan BENAR) itu? Percayalah, pertanyaan itu juga pernah dan masih sering hadir di kepala saya, bahkan setelah beberapa tahun menekuni dunia fotografi (dan blogging).
Tentunya, sama juga dengan banyak penekun fotografi, saya (dan tentunya Anda juga) ingin agar foto-foto yang kita hasilkan mendapatkan pujian dari yang melihat. Betul kan?
Juga, masalah komposisi foto ini sering ditekankan oleh para fotografer profesional atau yang sudah berpengalaman untuk mendapatkan perhatian khusus. Banyak sekali tulisan bersifat "how-to" (panduan) dibuat untuk memberi arahan tentang bagaimana komposisi foto itu seharusnya.
Berbeda-beda caranya, meski tetap ada bagian besar yang sama.
Dan, ujungnya kerap hal itu bukannya membuat kita tambah mengerti, tetapi justru semakin pusing tentang bagaimana cara menghasilkan komposisi foto yang "baik" dan "benar".
Betul kan?
Apa Itu Komposisi Foto ?
Ada banyak penjelasan yang sudah dibuat tentang definisi dari "komposisi foto". Banyak sekali dan seperti sudah disebutkan di atas, jumlahnya tidak sedikit.
Tetapi, sebenarnya bisa disingkat dalam sebuah contoh kecil saja.
Seorang juru masak harus mampu meracik berbagai bahan mentah, seperti telur, bawang, tomat, dan banyak lagi lainnya agar menjadi masakan yang lezat dan mengundang selera. Untuk itu ia harus tahu bagaimana memadukan dan mengolah semua bahan itu menjadi satu jenis masakan.
Apakah harus digoreng, dipanggang, atau direbus, ia harus bisa menjadikan bahan-bahan mentah tadi sebuah masakan yang membuat semua orang senang, dan kemudian memujinya. Bagaimana kombinasi bahan mentah tadi diolah dan dimasak disebut resep.
Semakin banyak yang dipuji, semakin tenar namanya, dan pada akhirnya ia menjadi juru masak terkenal.Nah, posisi yang sama ada pada diri seorang fotografer, tentunya bukan dalam hal masak memasak, tetapi dalam hal memotret. Seorang fotografer adalah "juru masak" yang "bertugas" membuat foto.
Sama dengan seorang juru masak, seorang fotografer akan memiliki bahan mentah, seperti obyek(model), latar belakang, warna yang tersedia, dan banyak hal lagi lainnya. Ia harus bisa memadukan kesemua itu menjadi satu dalam sebuah foto.
Bila dalam dunia memasak disebut "resep", dalam dunia fotografi disebut "komposisi foto".
Jadi, istilah komposisi foto pada dasarnya adalah resep atau perpaduan dari berbagai materi yang ada sehingga menghasilkan sebuah foto.
Elemen Dalam Komposisi Foto
Sama seperti resep dimana ada bahan-bahan mentah, dalam komposisi foto pun ada yang seperti itu. Cuma istilahnya saja berbeda.
Beberapa hal ini bisa dikatakan merupakan elemen sebuah foto, seperti :
- Warna
- Obyek foto
- Latar belakang
- Bentuk
- Garis-garis
Adakah Komposisi Foto Yang Baik Dan Benar?
Tahukan kalau ibu-ibu sering membeli buku tentang resep masakan? Tujuannya mereka tahu cara membuat jenis masakan tertentu, yang katanya "enak". Kalau di zaman sekarang mungkin, cukup dengan mengakses situs-situs internet dan mempelajari resep-resep yang dibagikan oleh orang lain.
Setelah mencoba sendiri, hasilnya sering tidak sesuai dengan yang diharapkan. Entah keasinan, gosong, bantat. Pokoknya berbeda.
Biasanya hal itu terjadi karena sang ibu mengabaikan kenyataan bahwa resep itu hanyalah bersifat panduan dan dibuat dalam kondisi yang tentunya berbeda. Ketika resep dibuat berdasarkan pemakaian microvave atau oven listrik, kemudian diterapkan pada oven kompor biasa, tentunya kue yang dihasilkan akan berbeda pula.
Belum lagi takarannya yang terkadang tidak tepat.
Bahkan, resep kue bolu ketan hitam Pondan dengan takaran yang sudah pasti saja, di tangan orang yang berbeda, rasanya bisa berbeda pula.
Sama dengan komposisi foto.
Memang sudah banyak sekali "resep" komposisi foto supaya bagus dan enak dilihat, tetapi, tidak beda dengan resep masakan, tetaplah hanya bersifat panduan. Bukan merupakan kepastian bahwa sebuah foto akan menjadi memukau.
Rule of Thirds (Aturan Sepertiga), Leading Lines, Aturan Segitiga, dan banyak lagi lainnya hanyalah panduan saja. Bukan merupakan kepastian dan kebenaran. Tidak akan pernah otomatis langsung menjadikan hasilnya sebuah foto yang WAH.
Apalagi kalau contohnya dibuat menggunakan kamera Full Frame, kemudian dipraktekkan memakai kamera saku atau smartphone.
Sudah pasti akan berbeda hasilnya.
Tidak akan sama.
Bisa dikata tidak akan ada sebuah komposisi foto yang standar dan pasti benar. Setiap fotografer harus berusaha menemukan sendiri komposisi terbaik yang bisa dilakukannya dengan bahan yang tersedia.
Ia harus bisa meracik apa yang tersedia di hadapannya menjadi satu kesatuan yang indah dan enak dilihat. Bahkan, kalau perlu dengan menabrak panduan yang sudah ada. Ia harus bisa menemukan kombinasi terbaik dari semua elemen yang ada dengan caranya dan sesuai dengan tujuannya.
Seorang fotografer lanskap tentunya punya tujuan yang berbeda dengan fotografer model. Bahannya berbeda dan caranya berbeda. Tidak beda dengan saat juru masak mengolah sayur asam dan salad. Tidak akan sama.
Mengetahui teori cara memang bagus. Bagaimanapun akan sangat membantu, tetapi pada akhirnya pembahasan mengenai komposisi foto adalah sebatas teori. Bisa dianggap sebagai panduan saja dan bukan hukum yang harus diikuti.
Seperti juga seorang juru masak yang harus berkreasi dengan cabe, bawang, tomat, dan bahan lainnya, seorang fotografer harus melakukan hal yang sama dengan garis, warna, obyek, dan latar belakang.
Mereka harus bisa menemukan racikan sendiri agar fotonya bisa enak dilihat dan kemudian mendapatkan pujian (atau uang). Masing-masing akan memiliki standar yang berbeda. Tidak beda antara standar koki bertaraf internasional dan ibu rumah tangga dalam hal masakan.
Tentu saja ada yang namanya sekolah memasak, seperti juga ada kursus fotografi. Tetapi, hal itu harus dipandang sebagai usaha mendapatkan pengetahuan standar saja. Bukan sebuah kepastian.
Yah, paling tidak itulah pandangan dari seorang penggemar fotografi jalanan saja. Bukan kebenaran dan kepastian. Masih akan ada banyak pandangan lain di dunia ini.
- Get link
- Other Apps
Popular posts from this blog
Apa Itu Bokeh ? MENGAPA membuat Foto dengan background blur?
By
Anton Ardyanto
-
Mungkin, Anda sudah pernah melihat banyak foto dengan background blur atau kabur? Itulah yang disebut dengan "bokeh".
Bokeh adalah istilah dalam fotografi yang artinya "mengaburkan". Kata ini merupakan kata serapan dari bahasa Jepang.
Efek bokeh dihasilkan dengan cara memanipulasi keterbatasan yang ada pada lensa kamera dimana dalam settingan tertentu, lensa kamera hanya bisa fokus pada titik tertentu. Hasilnya adalah bagian yang terfokus akan tetap jelas dan detil, sedangkan sisanya akan menjadi kabur.
Penggunaan efek bokeh Membuat foto dengan background blur dilakukan biasanya karena beberapa sebab, seperti :
1. Fotografer ingin membuat Obyek lebih menonjol Terkadang fotografer menemukan sebuah obyek menarik, tetapi di sekitarnya ada satu atau dua benda atau obyek lainnya yang mirip atau serupa.
Menampilkan ketiganya sama rata akan membuat perhatian yang melihat akan tidak fokus. Disitu biasanya sang fotografer akan memilih yang mana yang akan ditonjolkan dan k…
Bokeh adalah istilah dalam fotografi yang artinya "mengaburkan". Kata ini merupakan kata serapan dari bahasa Jepang.
Efek bokeh dihasilkan dengan cara memanipulasi keterbatasan yang ada pada lensa kamera dimana dalam settingan tertentu, lensa kamera hanya bisa fokus pada titik tertentu. Hasilnya adalah bagian yang terfokus akan tetap jelas dan detil, sedangkan sisanya akan menjadi kabur.
Penggunaan efek bokeh Membuat foto dengan background blur dilakukan biasanya karena beberapa sebab, seperti :
1. Fotografer ingin membuat Obyek lebih menonjol Terkadang fotografer menemukan sebuah obyek menarik, tetapi di sekitarnya ada satu atau dua benda atau obyek lainnya yang mirip atau serupa.
Menampilkan ketiganya sama rata akan membuat perhatian yang melihat akan tidak fokus. Disitu biasanya sang fotografer akan memilih yang mana yang akan ditonjolkan dan k…
Membuat Foto Hitam Putih Dengan Photoscape
By
Anton Ardyanto
-
Membuat foto hitam putih? Untuk apa?
Memang seperti sebuah pemikiran yang aneh di masa sekarang ini bila ada yang masih menggunakan foto hitam putih. Pas foto untuk keperluan dokumen resmi saja sudah memakai foto berwarna dan tidak lagi hitam putih.
Meskipun demikian, terkadang, namanya juga manusia, tetap ada bagian dari diri manusia untuk sejenak mengingat kembali masa-masa tersebut. Masa-masa dimana semua sepertinya serba sederhana dan tidak rumit.
Terkadang banyak orang masih sering memandang foto-foto yang dipotret pada masa tersebut. Foto-foto yang sering hanya memiliki dua warna, hitam dan putih saja.
Sisi manusia yang ini sering dimanfaatkan oleh fotografer untuk memancing timbulnya perasaan nostalgia dari yang melihat. Caranya sederhana dengan membuat foto-foto yang bercirikn masa lalu, yaitu dwiwarna saja. Bukan merah putih, melainkan hitam putih. Kedua warna ini seperti mewakili kehadiran masa lalu di zaman modern ini.
Tidak sulit membuatnya sebenarnya. Hampir semua kamera…
Memang seperti sebuah pemikiran yang aneh di masa sekarang ini bila ada yang masih menggunakan foto hitam putih. Pas foto untuk keperluan dokumen resmi saja sudah memakai foto berwarna dan tidak lagi hitam putih.
Meskipun demikian, terkadang, namanya juga manusia, tetap ada bagian dari diri manusia untuk sejenak mengingat kembali masa-masa tersebut. Masa-masa dimana semua sepertinya serba sederhana dan tidak rumit.
Terkadang banyak orang masih sering memandang foto-foto yang dipotret pada masa tersebut. Foto-foto yang sering hanya memiliki dua warna, hitam dan putih saja.
Sisi manusia yang ini sering dimanfaatkan oleh fotografer untuk memancing timbulnya perasaan nostalgia dari yang melihat. Caranya sederhana dengan membuat foto-foto yang bercirikn masa lalu, yaitu dwiwarna saja. Bukan merah putih, melainkan hitam putih. Kedua warna ini seperti mewakili kehadiran masa lalu di zaman modern ini.
Tidak sulit membuatnya sebenarnya. Hampir semua kamera…
Tips #5 : Mana Yang Lebih Baik Canon, Fuji, atau Nikon? Tips Membeli Kamera
By
Anton Ardyanto
-
Tips membeli kamera - Apa yang harus dipertimbangkan sebelum membeli kamera? Merek? Harga? Kemampuan?
Pertanyaan ini biasanya dilontarkan oleh mereka yang berniat membeli sebuah kamera baru. Biasanya mereka akan bingung untuk menemukan yang terbaik untuk dirinya.
Bagaimana tidak bingung, ada belasan merek kamera, dari mulai Canon, Nikon, Fuji, Panasonic, Pentax, dan masih banyak lainnya.
Setiap merek sendiri menawarkan cukup banyak jenis kamera, mulai dari kamera saku, prosumer, DSLR, Mirrorless. Setiap jenis sendiri juga memiliki berbagai seri yang rentangnya mulai dari untuk pemula, amatir, atau pro.
Jadi , bisa dibayangkan bingungnya memilih satu, dan hanya satu dari sekian banyak pilihan.
Hanya satu.
Kamera bukanlah sebuah benda yang dibutuhkan dan dipergunakan setiap hari. Jadi, biasanya orang hanya akan membeli satu untuk beberapa tahun. Bahkan fotografer paling berpengalaman sekalipun sangat jarang membeli 2 atau tiga sekaligus.
Apalagi bagi yang baru hendak memulai, mereka bias…
Pertanyaan ini biasanya dilontarkan oleh mereka yang berniat membeli sebuah kamera baru. Biasanya mereka akan bingung untuk menemukan yang terbaik untuk dirinya.
Bagaimana tidak bingung, ada belasan merek kamera, dari mulai Canon, Nikon, Fuji, Panasonic, Pentax, dan masih banyak lainnya.
Setiap merek sendiri menawarkan cukup banyak jenis kamera, mulai dari kamera saku, prosumer, DSLR, Mirrorless. Setiap jenis sendiri juga memiliki berbagai seri yang rentangnya mulai dari untuk pemula, amatir, atau pro.
Jadi , bisa dibayangkan bingungnya memilih satu, dan hanya satu dari sekian banyak pilihan.
Hanya satu.
Kamera bukanlah sebuah benda yang dibutuhkan dan dipergunakan setiap hari. Jadi, biasanya orang hanya akan membeli satu untuk beberapa tahun. Bahkan fotografer paling berpengalaman sekalipun sangat jarang membeli 2 atau tiga sekaligus.
Apalagi bagi yang baru hendak memulai, mereka bias…
Dua Fungsi Utama Fotografi
By
Anton Ardyanto
-
Segala sesuatu yang diciptakan manusia pasti memiliki fungsi atau peran dan ditujukan untuk memenuhi "kebutuhan manusia". Tidak ada sesuatu yang merupakan hasil pemikiran manusia yang tidak memiliki fungsi, betapapun remehnya.
Begitu pula dengan fotografi.
Paling tidak ada dua fungsi utama fotografi dalam kehidupan manusia :
1. Dokumentasi
Merekam berbagai momen yang ingin diingat oleh sang pemotret. Fungsi ini adalah fungsi awal yang membuat kamera dan fotografi lahir.
2. Membuat Karya Seni
Fungsi fotografi yang lahir kemudian adalah sebagai alat pembuat karya seni. Banyak orang menyadari bahwa kamera bisa dipergunakan layaknya kanvas bagi seorang pelukis. Keindahan bisa terekam dengan cara dan melalui media yang berbeda dibandingkan seni lukis sedangkan keindahannya tidak kalah.
Dalam perkembangannya, ternyata kemudian, justru kata fotografi menyempit ke fungsinya yang kedua. Beberapa definisi lahir yang justru menekankan fotografi lebih berfungsi sebagai pencipta karya s…
Begitu pula dengan fotografi.
Paling tidak ada dua fungsi utama fotografi dalam kehidupan manusia :
1. Dokumentasi
Merekam berbagai momen yang ingin diingat oleh sang pemotret. Fungsi ini adalah fungsi awal yang membuat kamera dan fotografi lahir.
2. Membuat Karya Seni
Fungsi fotografi yang lahir kemudian adalah sebagai alat pembuat karya seni. Banyak orang menyadari bahwa kamera bisa dipergunakan layaknya kanvas bagi seorang pelukis. Keindahan bisa terekam dengan cara dan melalui media yang berbeda dibandingkan seni lukis sedangkan keindahannya tidak kalah.
Dalam perkembangannya, ternyata kemudian, justru kata fotografi menyempit ke fungsinya yang kedua. Beberapa definisi lahir yang justru menekankan fotografi lebih berfungsi sebagai pencipta karya s…
Fungsi Utama Photo Editing Software Adalah Memperbaiki Foto
By
Anton Ardyanto
-
Banyak kesalahpahaman tentang fungsi utama Photo Editing Software, seperti Photoship dan GIMP. Kebanyakan membayangkan bahwa kegunaan kedua perangkat lunak ini adalah membuat segala sesuatu menjadi sempurna, cantik, dan ganteng.
Sebenarnya tidak demikian.
Mungkin bagi para seniman digital, hal itu benar adanya, tetapi bagi seorang fotografer fungsi utama Photo Editing Software adalah untuk memperbaiki foto.
Di lapangan, para fotografer rentan melakukan kesalahan, seperti kesalahan mengatur shutter speed dan membuat fotonya menjadi terlalu cerah dan terang seperti foto di atas. Padahal, bisa jadi foto itu bagus secara komposisi dan aperturenya.
Lalu, apa yang harus dilakukan>? Didelete sayang karena kebanyakan momen susah diulang, apalagi bagi fotografer jalanan yang tidak mungkin ada momen yang sama.
Disanalah peran software-software tersebut. Mereka bisa memperbaiki tingkat kecerahan dan beberapa detail agar foto-foto itu lebih enak dilihat.
Beberapa perbaikan kecil pada foto di …
Sebenarnya tidak demikian.
Mungkin bagi para seniman digital, hal itu benar adanya, tetapi bagi seorang fotografer fungsi utama Photo Editing Software adalah untuk memperbaiki foto.
Di lapangan, para fotografer rentan melakukan kesalahan, seperti kesalahan mengatur shutter speed dan membuat fotonya menjadi terlalu cerah dan terang seperti foto di atas. Padahal, bisa jadi foto itu bagus secara komposisi dan aperturenya.
Lalu, apa yang harus dilakukan>? Didelete sayang karena kebanyakan momen susah diulang, apalagi bagi fotografer jalanan yang tidak mungkin ada momen yang sama.
Disanalah peran software-software tersebut. Mereka bisa memperbaiki tingkat kecerahan dan beberapa detail agar foto-foto itu lebih enak dilihat.
Beberapa perbaikan kecil pada foto di …