Memotret Di Museum ? Kenapa Tidak?
- Get link
- Other Apps
By
Anton Ardyanto
-
Belum ditambah padatnya pengunjung jika berkunjung kesana saat musim liburan. Kondisinya akan bertentangan sekali dengan prinsip KISS (Keep It Simple Stupid) alias sesederhana mungkin. Latar belakang foto kerap sulit dibuat bersih dari obyek tambahan yang tidak diinginkan.
Sulit dan tidak menarik. Bahkan, untuk orang biasa saja museum bukanlah tempat favorit untuk didatangi. Lebih menyenangkan berburu foto di alam bebas. Padahal, kurangnya rasa ketertarikan itulah yang membuat seseorang malas mencoba membuat foto disana. Biasanya, kebanyakan orang hanya sekedar membuat foto dokumentasi atau selfie di depan beberapa obyek yang ada di dalamnya saja.
Jangan tanya kalau untuk memotret saja harus membayar, seperti di Museum Angkut, Batu, Malang, dimana dikenakan biaya Rp. 30 ribu untuk membawa kamera DSLR ke dalam museum dan memotret. Bisa membuat semangat membuat foto menguap tambah cepat.
Jadi, bisa dikata banyak sekali tantangan untuk memotret di museum.
![]() |
Mobil Tua di Museum Angkut, Batu, Malang, Jatim. Karya : Arya Fatin Krisnansyah |
Meskipun demikian, hasil foto di museum, terutama obyek-obyeknya, bernilai tinggi. Bukan karena teknik atau hasilnya yang memukau, tetapi dari sisi pendidikan.
Sebuah obyek berupa mobil tua atau diorama kehidupan hewan jika diperlihatkan dan kemudian digabungkan dengan tulisan singkat, penjelasan tentang foto "Apa Itu" akan memberikan informasi berharga bagi yang melihat. Bahkan, lebih dari sekedar foto model cantik berpakaian seronok.
Banyak orang bisa memanfaat informasi yang berada di dalamnya. Disana terkandung pengetahuan berharga, karena memang itulah tujuan dari dibangunnya sebuah museum.
Belum lagi hal itu akan membantu mempromosikan museum itu sendiri pada khalayak yang lebih luas.
Jadi, dari segi manfaat, seharusnya memotret di museum harus lebih digiatkan karena memberikan faedah lebih besar bagi orang lain.
![]() |
Diorama Cheetah Berburu - Museum Satwa, Jatim Park . Karya : Arya Fatin Krisnansyah |
Yah, masalah selera sebenarnya dan tidak perlu diperdebatkan panjang lebar. Masing-masing punya pilihan. Tetapi, rasanya kok hambar saja datang ke sebuah tempat wisata di museum, tetapi tidak memotret. Membawa kamera tetapi tidak membuat foto.
Terus terang kalau saya sih akan tetap memotret. Bukan apa-apa karena museum sendiri sebenarnya bisa dijadikan lahan mendapatkan foto yang bagus, meski banyak kekurangannya kalau dilihat dari keinginan seorang fotografer. Tetapi, disana juga ada kelebihannya juga, seperti :
- Tata ruang sudah rapi : semua obyek dalam museum biasanya sudah ditata sedemikian rupa sehingga tidak terlihat kacau. Sesuatu yang menguntungkan karena kerapihan bentuk penting dalam membuat foto yang enak
- Latar belakang sudah disediakan : banyak museum memiliki diorama, yaitu dimana ada panggung berisi obyek-obyek statis yang diatur agar memperlihatkan sebuah cerita, seperti yang terdapat di Museum Satwa, Jatim Park. Dalam diorama pasti sudah ada latar belakang untuk menunjang cerita, jadi tidak perlu lagi pusing memikirkan harus memakai latar belakang seperti apa. Sudah disediakan
- Ide : sebagian besar sudah disediakan oleh museumnya
![]() |
Deretan Mobil Tua Bel Air - Museum Angkut. Karya Arya Fatin Krisnansyah |
Yang perlu dilakukan saat memotret di museum adalah
- Mengatur setting kamera, terutama penggunaan ISO atau Flash agar foto tidak terlihat gelap
- Mencari sudut pemotretan yang bisa menghasilkan latar belakang sebersih mungkin
- Mengatur komposisi agar bisa menonjolkan dan menyampaikan ide yang sudah disiapkan oleh pihak museum
- Bersabar untuk menunggu agar tidak ada obyek pengganggu, seperti pengunjung lain masuk ke dalam bidang foto
![]() |
Diorama Kepanikan Hewan Saat Kebakaran Hutan - Museum Satwa, Jatim Park. Karya : Arya Fatin krisnansyah |
Foto-fotonya tidak "WAH" dan mementingkan banyak teknik, tetapi hasilnya tetap enak dilihat,iya kan? Memang, katanya sulit memotret di museum, apalagi dengan kamera APS-C dengan cropped sensor.
Ruwet untuk mendapatkan hasil foto yang "terang" karena biasanya under-exposed, alias gelap karena kekurangan cahaya. Untungnya, ia memutuskan untuk memotret dengan RAW, sehingga efek pencahayaan bisa diatur sedikit lebih baik dengan menggunakan photo-editing software dengan mengatur brightness atau kecerahan..
![]() |
Diorama Cheetah Mengejar Rusa - Museum Satwa, Jatim Park. Karya : Arya Fatin Krisnansyah |
Bagaimana?
Bukankah museum pun bisa dijadikan sebagai lahan berburu foto yang lumayan? Selama seorang fotografer mau mengembangkan kreatifitas dan mau mencoba menghasilkan sesuatu dari keterbatasan yang ada, rasanya dalam situasi seperti apapun, tetap akan ada hasil yang bisa dibawa pulang.
Bukankah fotografi memang mengenai "the man behind the gun" atau tergantung orangnya?
Apalagi, di museum juga tidak semuanya tua dan usang, terkadang ada juga yang muda dan cantik, seperti foto di bawah ini.
![]() |
Museum Angkut, Batu, Malang - Karya : Arya Fatin Krisnansyah |
Jadi, masih malas memotret di stasiun? Sebaiknya sih jangan. Banyak momen akan terlewat.
- Get link
- Other Apps
Popular posts from this blog
Apa Itu Bokeh ? MENGAPA membuat Foto dengan background blur?
By
Anton Ardyanto
-
Mungkin, Anda sudah pernah melihat banyak foto dengan background blur atau kabur? Itulah yang disebut dengan "bokeh".
Bokeh adalah istilah dalam fotografi yang artinya "mengaburkan". Kata ini merupakan kata serapan dari bahasa Jepang.
Efek bokeh dihasilkan dengan cara memanipulasi keterbatasan yang ada pada lensa kamera dimana dalam settingan tertentu, lensa kamera hanya bisa fokus pada titik tertentu. Hasilnya adalah bagian yang terfokus akan tetap jelas dan detil, sedangkan sisanya akan menjadi kabur.
Penggunaan efek bokeh Membuat foto dengan background blur dilakukan biasanya karena beberapa sebab, seperti :
1. Fotografer ingin membuat Obyek lebih menonjol Terkadang fotografer menemukan sebuah obyek menarik, tetapi di sekitarnya ada satu atau dua benda atau obyek lainnya yang mirip atau serupa.
Menampilkan ketiganya sama rata akan membuat perhatian yang melihat akan tidak fokus. Disitu biasanya sang fotografer akan memilih yang mana yang akan ditonjolkan dan k…
Bokeh adalah istilah dalam fotografi yang artinya "mengaburkan". Kata ini merupakan kata serapan dari bahasa Jepang.
Efek bokeh dihasilkan dengan cara memanipulasi keterbatasan yang ada pada lensa kamera dimana dalam settingan tertentu, lensa kamera hanya bisa fokus pada titik tertentu. Hasilnya adalah bagian yang terfokus akan tetap jelas dan detil, sedangkan sisanya akan menjadi kabur.
Penggunaan efek bokeh Membuat foto dengan background blur dilakukan biasanya karena beberapa sebab, seperti :
1. Fotografer ingin membuat Obyek lebih menonjol Terkadang fotografer menemukan sebuah obyek menarik, tetapi di sekitarnya ada satu atau dua benda atau obyek lainnya yang mirip atau serupa.
Menampilkan ketiganya sama rata akan membuat perhatian yang melihat akan tidak fokus. Disitu biasanya sang fotografer akan memilih yang mana yang akan ditonjolkan dan k…
Membuat Foto Hitam Putih Dengan Photoscape
By
Anton Ardyanto
-
Membuat foto hitam putih? Untuk apa?
Memang seperti sebuah pemikiran yang aneh di masa sekarang ini bila ada yang masih menggunakan foto hitam putih. Pas foto untuk keperluan dokumen resmi saja sudah memakai foto berwarna dan tidak lagi hitam putih.
Meskipun demikian, terkadang, namanya juga manusia, tetap ada bagian dari diri manusia untuk sejenak mengingat kembali masa-masa tersebut. Masa-masa dimana semua sepertinya serba sederhana dan tidak rumit.
Terkadang banyak orang masih sering memandang foto-foto yang dipotret pada masa tersebut. Foto-foto yang sering hanya memiliki dua warna, hitam dan putih saja.
Sisi manusia yang ini sering dimanfaatkan oleh fotografer untuk memancing timbulnya perasaan nostalgia dari yang melihat. Caranya sederhana dengan membuat foto-foto yang bercirikn masa lalu, yaitu dwiwarna saja. Bukan merah putih, melainkan hitam putih. Kedua warna ini seperti mewakili kehadiran masa lalu di zaman modern ini.
Tidak sulit membuatnya sebenarnya. Hampir semua kamera…
Memang seperti sebuah pemikiran yang aneh di masa sekarang ini bila ada yang masih menggunakan foto hitam putih. Pas foto untuk keperluan dokumen resmi saja sudah memakai foto berwarna dan tidak lagi hitam putih.
Meskipun demikian, terkadang, namanya juga manusia, tetap ada bagian dari diri manusia untuk sejenak mengingat kembali masa-masa tersebut. Masa-masa dimana semua sepertinya serba sederhana dan tidak rumit.
Terkadang banyak orang masih sering memandang foto-foto yang dipotret pada masa tersebut. Foto-foto yang sering hanya memiliki dua warna, hitam dan putih saja.
Sisi manusia yang ini sering dimanfaatkan oleh fotografer untuk memancing timbulnya perasaan nostalgia dari yang melihat. Caranya sederhana dengan membuat foto-foto yang bercirikn masa lalu, yaitu dwiwarna saja. Bukan merah putih, melainkan hitam putih. Kedua warna ini seperti mewakili kehadiran masa lalu di zaman modern ini.
Tidak sulit membuatnya sebenarnya. Hampir semua kamera…
Tips #5 : Mana Yang Lebih Baik Canon, Fuji, atau Nikon? Tips Membeli Kamera
By
Anton Ardyanto
-
Tips membeli kamera - Apa yang harus dipertimbangkan sebelum membeli kamera? Merek? Harga? Kemampuan?
Pertanyaan ini biasanya dilontarkan oleh mereka yang berniat membeli sebuah kamera baru. Biasanya mereka akan bingung untuk menemukan yang terbaik untuk dirinya.
Bagaimana tidak bingung, ada belasan merek kamera, dari mulai Canon, Nikon, Fuji, Panasonic, Pentax, dan masih banyak lainnya.
Setiap merek sendiri menawarkan cukup banyak jenis kamera, mulai dari kamera saku, prosumer, DSLR, Mirrorless. Setiap jenis sendiri juga memiliki berbagai seri yang rentangnya mulai dari untuk pemula, amatir, atau pro.
Jadi , bisa dibayangkan bingungnya memilih satu, dan hanya satu dari sekian banyak pilihan.
Hanya satu.
Kamera bukanlah sebuah benda yang dibutuhkan dan dipergunakan setiap hari. Jadi, biasanya orang hanya akan membeli satu untuk beberapa tahun. Bahkan fotografer paling berpengalaman sekalipun sangat jarang membeli 2 atau tiga sekaligus.
Apalagi bagi yang baru hendak memulai, mereka bias…
Pertanyaan ini biasanya dilontarkan oleh mereka yang berniat membeli sebuah kamera baru. Biasanya mereka akan bingung untuk menemukan yang terbaik untuk dirinya.
Bagaimana tidak bingung, ada belasan merek kamera, dari mulai Canon, Nikon, Fuji, Panasonic, Pentax, dan masih banyak lainnya.
Setiap merek sendiri menawarkan cukup banyak jenis kamera, mulai dari kamera saku, prosumer, DSLR, Mirrorless. Setiap jenis sendiri juga memiliki berbagai seri yang rentangnya mulai dari untuk pemula, amatir, atau pro.
Jadi , bisa dibayangkan bingungnya memilih satu, dan hanya satu dari sekian banyak pilihan.
Hanya satu.
Kamera bukanlah sebuah benda yang dibutuhkan dan dipergunakan setiap hari. Jadi, biasanya orang hanya akan membeli satu untuk beberapa tahun. Bahkan fotografer paling berpengalaman sekalipun sangat jarang membeli 2 atau tiga sekaligus.
Apalagi bagi yang baru hendak memulai, mereka bias…
Dua Fungsi Utama Fotografi
By
Anton Ardyanto
-
Segala sesuatu yang diciptakan manusia pasti memiliki fungsi atau peran dan ditujukan untuk memenuhi "kebutuhan manusia". Tidak ada sesuatu yang merupakan hasil pemikiran manusia yang tidak memiliki fungsi, betapapun remehnya.
Begitu pula dengan fotografi.
Paling tidak ada dua fungsi utama fotografi dalam kehidupan manusia :
1. Dokumentasi
Merekam berbagai momen yang ingin diingat oleh sang pemotret. Fungsi ini adalah fungsi awal yang membuat kamera dan fotografi lahir.
2. Membuat Karya Seni
Fungsi fotografi yang lahir kemudian adalah sebagai alat pembuat karya seni. Banyak orang menyadari bahwa kamera bisa dipergunakan layaknya kanvas bagi seorang pelukis. Keindahan bisa terekam dengan cara dan melalui media yang berbeda dibandingkan seni lukis sedangkan keindahannya tidak kalah.
Dalam perkembangannya, ternyata kemudian, justru kata fotografi menyempit ke fungsinya yang kedua. Beberapa definisi lahir yang justru menekankan fotografi lebih berfungsi sebagai pencipta karya s…
Begitu pula dengan fotografi.
Paling tidak ada dua fungsi utama fotografi dalam kehidupan manusia :
1. Dokumentasi
Merekam berbagai momen yang ingin diingat oleh sang pemotret. Fungsi ini adalah fungsi awal yang membuat kamera dan fotografi lahir.
2. Membuat Karya Seni
Fungsi fotografi yang lahir kemudian adalah sebagai alat pembuat karya seni. Banyak orang menyadari bahwa kamera bisa dipergunakan layaknya kanvas bagi seorang pelukis. Keindahan bisa terekam dengan cara dan melalui media yang berbeda dibandingkan seni lukis sedangkan keindahannya tidak kalah.
Dalam perkembangannya, ternyata kemudian, justru kata fotografi menyempit ke fungsinya yang kedua. Beberapa definisi lahir yang justru menekankan fotografi lebih berfungsi sebagai pencipta karya s…
Fungsi Utama Photo Editing Software Adalah Memperbaiki Foto
By
Anton Ardyanto
-
Banyak kesalahpahaman tentang fungsi utama Photo Editing Software, seperti Photoship dan GIMP. Kebanyakan membayangkan bahwa kegunaan kedua perangkat lunak ini adalah membuat segala sesuatu menjadi sempurna, cantik, dan ganteng.
Sebenarnya tidak demikian.
Mungkin bagi para seniman digital, hal itu benar adanya, tetapi bagi seorang fotografer fungsi utama Photo Editing Software adalah untuk memperbaiki foto.
Di lapangan, para fotografer rentan melakukan kesalahan, seperti kesalahan mengatur shutter speed dan membuat fotonya menjadi terlalu cerah dan terang seperti foto di atas. Padahal, bisa jadi foto itu bagus secara komposisi dan aperturenya.
Lalu, apa yang harus dilakukan>? Didelete sayang karena kebanyakan momen susah diulang, apalagi bagi fotografer jalanan yang tidak mungkin ada momen yang sama.
Disanalah peran software-software tersebut. Mereka bisa memperbaiki tingkat kecerahan dan beberapa detail agar foto-foto itu lebih enak dilihat.
Beberapa perbaikan kecil pada foto di …
Sebenarnya tidak demikian.
Mungkin bagi para seniman digital, hal itu benar adanya, tetapi bagi seorang fotografer fungsi utama Photo Editing Software adalah untuk memperbaiki foto.
Di lapangan, para fotografer rentan melakukan kesalahan, seperti kesalahan mengatur shutter speed dan membuat fotonya menjadi terlalu cerah dan terang seperti foto di atas. Padahal, bisa jadi foto itu bagus secara komposisi dan aperturenya.
Lalu, apa yang harus dilakukan>? Didelete sayang karena kebanyakan momen susah diulang, apalagi bagi fotografer jalanan yang tidak mungkin ada momen yang sama.
Disanalah peran software-software tersebut. Mereka bisa memperbaiki tingkat kecerahan dan beberapa detail agar foto-foto itu lebih enak dilihat.
Beberapa perbaikan kecil pada foto di …